Rabu, September 28, 2011

etika ngetripp

Batal ikutan ya...
sering kita dengar saat Trip sudah dekat


Batal ikutan ya...

Tidak membatalkan keikutsertaan disaat-saat terakhir, karena ini sangat mempengaruhi jumlah share biaya yang akan ditanggung rekan-rekan yang lain (apalagi jika tripnya mengharuskan membayarkan dp terlebih dahulu untuk penginapan, sewa kapal atau yang lainnya). Sebisa mungkin carilah pengganti jika kita memang benar-benar akan membatalkan keikutsertaan di saat-saat terakhir, jika tidak dapat pengganti, ikutlah share paling tidak biaya yang digunakan untuk share yang sudah di bayarkan untuk dp.


Komplain!!!

Komplain!!!

Komplain. Seringkali masih ada teman yang komplain tentang buruknya suatu trip yang diikuti, acaranya gak asik, tempatnya gak bagus, transportasinya gak enak dan teman-temannya. Pernahkah terpikir bahwa trip ini adalah trip bersama yang kebetulan saja ada satu orang teman yang bersedia membantu untuk menjadi team leader-nya, bahkan semua biaya kita share bersama tanpa ada yang mendapatkan keuntungan lebih, jadi mengapa hanya biayanya saja kita “share” bersama, tentu saja kita juga harus berbagi semua kebahagiaan dan semua penderitaan dalam trip bukan? Kelak semua cerita sedih dan gembira itu menjadi bagian yang tidak dapat kita lupakan.


Menunggu

Menunggu

Menunggu. Janjian di satu meeting point adalah hal yang biasa dilakukan jika kita mengikuti trip dengan peserta dari berbagai belahan kota, jangan biarkan teman yang lain terlalu lama menunggu kita, karena mengakibatkan berubahnya seluruh itinerary yang sudah disusun. Tibalah tepat waktu, atau paling tidak berilah kabar jika terpaksa datang terlambat. Jangan biarkan teman-teman kita menunggu terlalu lama apalagi sampai berjam-jam *dan saya melakukan ini T.T maafkan yah teman, gak lagi deh.


Saling Memahami

Saling Memahami

Saling memahami.”Gak cocok acaranya nih mo misah aja ah”, hal yang normal dirasakan jika kita bepergian bersama-sama. Memang tidak mudah menyatukan sedemikian banyak keinginan dari masing-masing peserta. Disinilah dituntut kebesaran hati kita untuk bisa memahami satu dengan yang lainnya, ingat kita “jalan bareng”  bukan ikut paket tour. Ini juga salah satu seninya dari nge-trip bareng bukan?



Semua cara perjalanan yang kita pilih ada konsekuensinya, memang percikan-percikan kecil sering kali terjadi dan tidak dapat dihindarkan, namun itu semua tidak akan ada artinya dengan kenangan-kenangan indah yang akan kita dapatkan. Travelling is not about the destination, it’s about the journey.

Have a nice trip guyss

Kamis, September 01, 2011

kampung naga

Kampung Naga Tasik Malaya
Lebaran 1432 H Lagi mau cari tempat jalan 2
yang dingin sejuk daerah garut atau tasikmalaya
akhirnya tanya lah ke mbah google dan ketemu lah yang 
namanya Kampung Naga di daerah tasikmalaya.. 
kayaknya lumayan sekalian itin nya Rafting...
sedikit cerita tentang kampung naga
Perkampungan yang dihuni oleh sekelompok
masyarakat yang sangat kuat dalam
memegang adat istiadat peninggalan
leleuhurnya. Hal ini akan terlihat jelas
perbedaannya bila dibandingkan dengan
masyarakat lain di luar Kampung Naga.
Masyarakat Kampung Naga hidup pada
suatu tatanan yang dikondisikan dalam
suasana kesahajaan dan lingkungan kearifan
tradisional yang lekat. Kampung Naga
secara administratif berada di wilayah Desa
Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten
Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Lokasi
Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya
yang menghubungkan kota Garut dengan
kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di
lembah yang subur, dengan batas wilayah,
di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi
oleh hutan keramat karena di dalam hutan
tersebut terdapat makam leluhur masyarakat
Kampung Naga. Di sebelah selatan dibatasi
oleh sawah-sawah penduduk, dan disebelah
utara dan timur dibatasi oleh sungai Ciwulan
yang sumber iarnya berasal dari Gunung
Cikuray di daerah Garut.
Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke
Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer,
sedangkan dari kota Garut jaraknya 26
kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari
arah jalan raya Garut- Tasikmalaya harus
menuruni tangga yang sudah di tembok
(Sunda sengked) sampai ketepi sungai
Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45
derajat dengan jarak kira-kira 500 meter.
Kemudian melaluai jalan setapak menyusuri
sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung
Naga.
Kampung Naga merupakan kampung yang
sangat unik, dengan keteguhannya dalam
memegang adat istiadat para leluhurnya.
Memasuki Kampung Naga kita akan disuguhi
berbagai macam pantangan yang sama
sekali tidak boleh di langgar, konon bila kita
melanggar pantangannya, di kemudian hari
kita akan mendapatkan suatu musibah yang
tidak kita sangka-sangka.
Selain sangat unik Kampung Naga juga
terkenal dengan keramahan khas Sundanya
dalam menerima tamu atau pendatang yang
kebetulan singgah di kampnung ini.
Penduduk Kampung Naga sumuanya
mengaku beragama Islam , akan tetapi
sebagaimana masyarakat adat lainnya
mereka juga sangat taat memegang adat
istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.
Jika kita berkesempatan singgah ke
Kampnung Naga, kita akan disuguhi bentuk
bangunan atau rumah khas Kampung Naga
yang berbentuk panggung, semua bahan-
bahannyapun harus terbuat dari bambu dan
kayu, sementara atapnya terbuat dari daun
nipah, ijuk atau alang-alang. Lantai rumah
juga harus terbuat dari bambu atau papan
kayu, tidak boleh di cat kecuali
menggunakan kapur.
Di bidang kesenian masyarakat Kampung
Naga memiliki pantangan atau tabu
mengadakan pertunjukan jenis kesenian dari
luar Kampung Naga seperti wayang golek,
dangdut, pencak silat, dan kesenian yang
lain yang mempergunakan alat musik sejenis
goong. Sedangkan kesenian yang merupakan
warisan leluhur masyarakat Kampung Naga
adalah terbangan, angklung, beluk, dan
rengkong. Namun demikian, warga Kampung
Naga diperbolehkan menyaksikan
pertunjukan Wayang atau kesenian lainnya
asal berada diluar Kampung Naga.
Seperti juga adat masyarakat Baduy Banten,
warga Kampung Naga tidak
memperkenankan barang atau peralatan
modern masuk ke Kampung Naga. Sehingga
jika kita memasuki areal Kampung Naga kita
tidak akan mendengar suara radio yang
mengalunkan musik-musik merdu, namun
kita pasti akan mendengar suara-suara
serangga dan katak tatkala matahari akan
terbenam ke peraduaannya.
Untuk buah tangan , anda tak perlu khawatir,
karena disepanjang jalan menuju Kampung
Naga banyak toko- toko yang menyediakan
berbagai macam souvenir hasil kerajinan
tangan warga Kampung Naga dan warga
Tasikmalaya pada umumnya dengan harga
yang sangat murah dan dengan pilihah yang
beraneka ragam.
Di luar itu semua, Kampung Naga pasti akan
menyuguhkan nuansa lain dari Wisata
Budaya manapun, karena masing-masing
tempat atau lokasi wisata yang ada di
Nusantara tercinta ini memilliki karakter
yang berbeda dalam menyajikan
keunikannya. 

Hmm.. Kayaknya kalo ajak bocah-bocah 
TK atau SD ini gak cocok deh, jadi arrange waktu aja 
di lain kesempatan... ada yang maoo.. join...
hehe..hee..

Kampung Naga
Lokasi: Neglasari,Salawu,Tasikmalaya

tips untuk mc

Sukses tidaknya suatu atau acara sangat
ditentukan oleh para pendukung acara
tersebut, salah satunya yang sangat
berperan penting adalah MC ( Master of
Ceremony). Menjadi seorang MC yang baik
tentunya membutuhkan pengetahuan dan
kemampuan khusus.
Bagi loe yang tertarik untuk menekuni
dibidang ini, berikut beberapa tips yang
perlu diketahui untuk menjadi MC yang baik

1. Suara dan cara berbicara
- Teknik memproduksi suara dengan
memperhatikan :
1. Speed, standar kecepatan suara harus
menyesuaikannya dengan situasi dan
kondisi.
2. Volume, dalam memandu sebuah acara,
suara yang dihasilkan harus bulat.
3. Tone, tinggi rendah suara, agar audience
tidak merasa bosan selama acara
berlangsung.
4. Timbre, suara yang ekspresif akan sangat
mudah mempengaruhi pendengar.
5. Power, kekuatan suara yang dihasilkan
harus tepat sesuai dengan pemakaian kata.
6. Nafas, berbicara dengan nafas perut,
karena suara yang dihasilkan lebih dalam,
power lebih kuat dan lebih terasa nikmat
untuk didengar.
- Teknik berbicara
Yang harus diperhatikan untuk menghasilkan
cara berbicara yang lebih professional
dalam membawakan acara antara lain :
1. Intonasi : Sebaiknya suara tidak datar,
tetapi mengandung iramaatau berirama.
2. Artikulasi : Setiap kata yang diucapkan
haruslah jelas benar, sehingga mudah
dimengerti atau dipahami.
3. Phrasing : Dalam berbicara sebaiknya
memberikan jeda agar dapat dimengerti.
4. Stressing : Memberikan energi dalam
suara, agar tidak menimbulkan kesan loyo.
5. Infleksi : Lagu kalimat, perubahan
nada suara, hindari pengucapan yang sama
bagian setiap kata (redundancy). Inflesi naik
menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau
menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.
Semakin sering training MC akan membuat
loe menjadi terbiasa.
2. Menciptakan suasana dengan suara
a. Acara resmi
Speed : Natural – lambat
Tone : Rendah
Volume : Kuat
Power : Kuat
Timbre : Khidmat, serius
b. Acara hiburan
Speed : Kadang agak cepat
Tone : Fluktuatif
Volume : Kuat
Power : Kadang-kadang kuat
Timbre : Khidmat, serius
3. Penampilan
Harus disesuaikan dengan penyelenggaraan
dan karakteristik acaranya.
4. Bahasa Tubuh
Ini harus diperhatikan mengingat seorang
MC menjadi pusat perhatian dalam suatu
acara,
- Duduk : Tubuh tegak, bahu relaks,
tangan diatas pangkuan
- Berdiri : Untuk wanita membentuk
sudut 45°, tegak, dada tegap, bahu relaks
dan untuk pria kaki sedikit terbuka.
- Berjalan : Tubuh tegap, bahu relaks dan
langkah mantap.
5. Meningkatkan rasa percaya diri,
dapat dilakukan dengan :
a. Evaluasi diri
- Memperluas wawasan agar tidak canggung
dan merasa khawatir bertemu dan berbicara
dengan siapa pun.
- Memperbaiki penampilan
b. Mengatasi grogi
- Persiapan yang baik
- Datang sebelum waktunya
- Adaptasi dengan kondisi dan situasi
- Relaksasi
6. Tampil memikat
- Eye contact
Selalu bertatap mata dengan audience. Jika
sedang grogi usahakan pandangan di atas
kepala audience. Pada saat menyebut tamu
VIP, pandanglah pejabat tersebut.
- Opening touch
Pada saat audience belum siap untuk
memulai acara, MC dituntut untuk memiliki
kemampuan dalam mencairkan suasana
dengan opening touch yang berbentuk
lelucon, pertanyaan, atau pernyataan yang
controversial.
- Emotional content
Untuk menciptakan suasana kebersamaan
dan dialogis dengan mengusahakan agar
pembicaraan memiliki emosi yaitu melalui
penegasan kata, pengulangan kata, menunda
kata, dan memperpanjang kata,
7. Penguasaan suasana/ acara, dapat
diperoleh dengan hal-hal berikut :
a. Melangkah dengan tenang dan yakin
b. Cari tempat berdiri yang tepat, dapat
dilihat semua orang (sebanyak mungkin).
c. Berdiri tegak, jangan membungkuk,
bersandar dinding/ meja, miring.
d. Mulai acara dengan telebih dahulu
memberi salam dengan tulus dan sungguh-
sungguh.
e. Berbicara dengan suara yang cukup jelas,
tidak terlalu cepat/ lambat, jangan monolog
tetapi dialog, gunakan intonasi suara yang
sesuai.
f. Ekspresi wajah harus baik. Resep :
Lupakan diri (tidak self centered).
8. Etiket yang harus diperhatikan,
menjadi seorang MC yang baik :
1. MC tidak harus membacakan susunan
acara pada pembukaan acara, kecuali untuk
acara resmi.
2. Seusai pejabat memberikan sambutan
pada acara resmi, MC tidak memberikan
ucapan terima kasih, komentar atau
tanggapan tentang sambutan tersebut.
3. Bila mempersilakan pejabat untuk
menberikan sambutan, sebaiknya MC
bergerak meninggalkan mike pada saat yang
sama dengan saat pejabat meninggalkan
mike.
4. Jangan memulai acara berikutnya sebelum
pejabat yang baru saja selesai memberikan
sambutan tiba di tempat duduknya.
5. Apabila acara tersebut banyak melibatkan
wartawan, fotografer dan kameramen,
sehingga kegiatan mereka mengganggu
jalannya acara, secara formal beri
kesempatan kepada mereka untuk
mengambil gambar dan segera akhiri
dengan cara yang sama.
6. Untuk catatan-catatan anda, gunakan
kertas yang terpotong rapi dengan catatan
yang teratur dan jangan mengangkat kertas
terlalu tinggi.
7. Jangan memukul, meniup atau selalu
menggerak-gerakkan mike, sebelum dan
pada saat berbicara.