Minggu, Oktober 24, 2010

kisah klasik di Pulau sempu

Pulau Sempu terletak di daerah Jawa Timur Malang  menuju turen Sendang Biru

tanggal 8 Oktober 2010

saya bersama teman2 jalan jalan  berangkat ke pulau sempu dengan menaiki bis  sebanyak 28 orang

hari Jum'at Pukul 14.00 saya berangkat dari jakarta sampai Kota malang Pukul 13.00 9 Oktober 2010 yah hitung saja sendiri berapa jam saya di dalam Bis... untuk perbandingan saja saya lebih prefer kereta api walaupun sekelas matarmaja di bandingkan Bis untuk perjalanan ke kota malang ini tapi ini menurut saya looo......

Dari malang berangkat ke Sendang Biru
sampai di Sendang Biru Pukul 04.30 Sore  kami langsung mengurus perizinan untuk masuk ke Pulau Sempu namun sayang kami tidak di izinkan untuk menyebrang apalagi untuk masuk ke segara anakan,di karenakan hari sudah sore ditakutkan sesat atau lain hal di kegelapan Hutan....kami tidak ingin memaksakan jadilah kami mendirikan tenda di pantai sendang biru tepat di depan pantai.

malam hari kami berkumpul bersenda gurau bermain games dan kebetulan di hari itu ada dua teman kami yang berulang tahun tepat pukul 12 malam kami bernyanyi lagu ulang tahun sebut saja namanya ipong dan simon  tidak syah rasanya kalau tidak menceburkan mereka ke Pantai dan akhirnya mereka berkuyup kuyupan di malam hari dan berdoa sambil menggigil....

udara pantai di malam hari saat itu sangat dingin membuat saya tak tahan lagi untuk mengatupkan mata, saya langsung bergegas ke Tenda dan kulihat tiga teman ku sudah terlelap sebut saja Ale, Bita, Ika, saya mencoba ambil posisi nyaman untuk tidur ahh... sial fikirku lapak sudah di pantek aku dapat yang pojok sempit pula tak apalah hanya satu malam saja fikirku, namun pelan pelan saya merasakan sesuatu merayap ke jidat ku kadang ke leherku plok..plok.. aduuh kok g doang yang kena sih  yang lain adem ayemm ajah.

pukul 3 dini hari kerentang kerenteng keresek krosok...ampuuun berisik banget dan teriakan kawan kami Amri sangat jelas akhirnya tidur pun tak dapat saya lanjutkan
saya bangun yang pertama di tenda itu, iri hati' tak mau saya susah sendirian maka kubangunkan Bita, Ika, Ale....kutanyakan tentang serangga ke teman teman yang selalu mampir di jidatku semalam dan Bita bilang dengan santai nya : "di gue juga ada terus gue buang aja ke eluh"....waaakkk sialll.......

Kami bergegas untuk siap siap sholat subuh dan beberapa teman kami yang baik hati dan pandai memasak sudah menyiapkan nasi goreng, wahh..yummy...

Pukul 6 pagi kami sudah packing barang barang yang harus di tinggal dan apa saja yang harus di bawa, yang pastinya air dan makanan itu harus karena jangan harap ada tukang soto apalagi tehbotol, tak ada air tawar di sana jadi harus bawa air mineral dengan formasi cewe bawa 1 liter air cowo membawa 2 liter air dan masing2  bawa 2 bungkus indomie....

penyebrangan dari sendang biru ke talang semut hanya butuh waktu 15 menit menurut informasi kalau sedang surut ini bisa dijalani tanpa perahu.
Hoiii Buka Hoii... bita teman ku yang dekat tali perahu sontak kagett.....di teriaki si abang perahu....untuk membuka tali perahu.....baru kali ini naik perahu abangnya galak kasar kagak senyum main nyuruh nyuruh penumpang lagi...kalo ada perahu  yang lain mening yang lain deh

sampailah kami dan segara anakan 3 km lagi, kami sangat bersemangat untuk menjadi anak rimba mengarungi hutan Pulau Sempu, namun tak terbayangkan oleh saya tanah di sini bukan batu batuan kecil atau tanah liat yang becek namun ternyata lumpurr yang dalam dan karang  dan lumpur itupun seakan akan hidup beberapakali saya merasakan kaki saya tak dapat lepas dari lumpur kalaupun lepas sendal  nya pun  terlepas di lumpur.

tips untuk trekking ke sempu apabila musim hujan, cari jalan yang tidak berlumpur biasanya dipinggir kiri atau kanan walaupun miring namun ini bisa lebih cepat di banding terjebak di lumpur  tapi yaa sebaiknya carilah bulan2 yang tidak pada musim penghujan....kebetulan kelompok kami terdiri dari 10 orang kami mendapat di posisi terakhir setelah berjalan kira kira 1 jam teman kami sebut saja sandi terpeleset dia menahan tubuhnya dengan tangan kirinya dah akhirnya tangan nya terkilir, kami menganggapnya keseleo rasanya sakit sekali karna dia merintih pelan kesakitan dengan ragu namun pasti kami melanjutkan kembali perjalanan Two thumbs up buat Sandi,

5 jam kami trekking kulihat dari semak semak laut yang biru bening subhanallah ooh akhirnya kami berhasill.....sampai di segara anakan.....